CATATAN SEORANG SAHABAT
HARI PENTAHIRAN
_18 sahabat_
Tidak ada darah yang ditumpahkan hari ini.
Bau minyak urapan menembus dada para peziarah
yang sudah lupa menghitung jarak
antara kenangan dan mimpi masa kanak-kanak
ayat-ayat suci melompat dari mimbar pengkhotbah,
menampar para peziarah muda, mengingatkan
dunia mereka tidak lagi sebatas tembok-tembok biara
di atas balkon, solis melantunkan litani para kudus
darah para peziarah berdesir.
Mereka membungkuk, memberi sembah kepada Roh Ilahi
Yang tiba-tiba saja berhembus kencang dari langit-langit kapela.
Membisikkan kata-kata yang pernah didengar Daud saat menanggalkan
Pakaian perang Saul di hadapan Goliath.
Sekali lagi mereka membungkuk, lebih lama, lebih dalam.
“Amin, amin, amin”.
Umat yang hadir berseru nyaring.
semakin kencang, melampaui suara sangkakala kemenangan atas Filistin.
Tapi, perang belum berakhir, perayaan belum usai.
Di luar kapela kaum yang tidak mengenakan pakaian pesta sedang menanti remah-remah
dari kaki meja perjamuan.
(Tahbisan Diakon di Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, 12 Juni 2017)
Sehat dan semangat selalu buat para misionaris
ReplyDelete