クリスマス:愛と平和を人々と分かち合う時- NATAL: SAAT UNTUK BERBAGI KASIH DAN DAMAI

 


クリスマス:愛と平和を人々と分かち合う時

ヨハネ1.1-18

皆さん、クリスマスおめでとうございます。今日の福音書は、ヨハネの福音書ですが、大変格調高い表現をもって、神様とイエス様との深い関係を表しています。特に、神の御子であるイエス様のことを「言葉」と呼び、「始めに言葉があった。言葉は神と共にあった。言葉は神であった。言葉は肉となって、私達の間に宿られた。」ですから、クリスマスとは神様が人間と出会い、共に生き始めたという、最大のイベントの始まりなのです。つまり、イエス様の誕生によって、神様は私達の間にいてくださることになりました。これこそが、クリスマスを祝う、最も大切な理由です。

毎年、私達は必ずクリスマスを祝います。私のインドネシアの地元では、 多くの人が教会に行き、クリスマスツリーを飾り、贈り物を交換し、一緒に食事をし、盛大にお祝いをします。今日私は沢山の友人にメールやラインでクリスマスの挨拶を送りました。皆さんにも、それぞれのクリスマスの過ごし方があると思いますが、今は改めてクリスマスの本当の意味を思い出していただきたいと思います。

皆さんの前に馬小屋があります。この馬小屋をご覧ください。世界の全てを創造され支配される神様は、厩の飼い葉桶に眠る小さな命として、私達と共にいてくださいます。

イエス様の誕生の物語に登場する人達は貧しい状態に置かれている庶民です。マリアとヨセフは、田舎から出てきて出産のために宿屋を借りることも出来ない無力な人でした。羊飼いたちも当時の社会では最も低い立場の人々でした。ここでのイエス様の誕生は、貧しい人達や苦しんでいる人達に喜びと希望、そして生きる勇気を与えました。貧しければ貧しいほど、イエス様は、彼らにとって特別な希望の星であったに違いありません。

私がまだ神学校にいた2003年頃に読んだ「マザー・テレサ日々の言葉」という本の1225日の箇所にこんな言葉があります。「クリスマスの日、私達は、弱く、貧しく、幼い乳飲み子としてのイエス様を見ます。彼は、愛し、愛されるために来られました。私達は今日の世界で、どのようにイエス様を愛することができるのでしょうか。夫を、妻を、子供達を、兄弟や姉妹を、周りの人達を、そして貧しい人達を愛することによってできるのです。イエス様は全ての人の中におられるのですから。さあ、ベツレヘムの貧しい飼い葉桶の周りに集いましょう。そして、私達が日々出会う、全ての人の中におられるイエス様を愛することを固く決心しましょう。」

マザー・テレサのこの言葉は、クリスマスが実際に愛を共有する日であることを思い出させてくれます。忘れられてよい人は誰もいません。無視されてよい人は誰もいません。神様が私達を愛しておられるように、私達は互いに愛し合い、平和に暮らし、毎日を生きなければなりません。これこそがクリスマスの精神を生きるということであると思います。

日本では11月頃からクリスマスソングが流れ始めます。ほとんどの人にとってクリスマスは集まって食事をしたり、プレゼントをあげるだけの習慣になっています。これはこれで楽しいイベントです。ですが、私達キリスト者は本当のクリスマスを祝います。2000年以上の時を経て、私達も、神様の恵みに与ることができるのです。

私達は今ここに集まり、この一年を振り返り、共に苦しみや悲しみ、幸せを分かち合う事ができます。ですが世界には、クリスマスを祝いたくても祝えない人がたくさんいます。寒さに震えながら、食べ物もなく、ひたすら祈っている人達がいるのです。どうぞ皆さん、彼らの幸せのために祈ってください。そして、彼らのために愛や平和をもって救いの手を差し伸べてください。

人のことを思いやる、人の幸せを考える、人を喜ばせる、そのようなクリスマスの心を、この時期だけでなく、一年中持ち続けて頂きたいと思います。今日のクリスマスミサを通して、信仰を持って、愛と平和への道を幼子イエスと共に歩むことができますように、心を合わせて祈りましょう。そして、お帰りになる前にお生まれになったばかりの幼子イエス様のお顔を見て、神様との強い絆を改めて感じて頂きたいと思います。

どうぞ皆さん、心暖まるクリスマスをお迎えください。

 


NATAL: SAAT UNTUK BERBAGI KASIH DAN DAMAI

Yohanes 1:1-18

Saudara/i yang terkasih. Selamat merayakan hari raya Natal 25 Desember 2022. Dalam Injil hari ini, Yohanes mengungkapkan hubungan yang erat antara Allah Bapa dan Yesus-Sang Putera dengan ekspresi bahasa yang sangat luar biasa. Yesus-Sang Putera disebut sebagai “Firman”. Penginjil Yohanes menulis, “Pada mulanya adalah Firman. Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita.”

 Dari pandangan Yohanes ini, kita dapat menyimpulkan bahwa Natal adalah awal dari peristiwa keselamatan manusia, di mana Allah bertemu dengan manusia dan mulai tinggal bersama manusia. Dengan kata lain, melalui kelahiran Yesus, Tuhan yang kita Imani benar-benar hadir dalam sejarah hidup kita. Hemat saya, hal inilah yang menjadi alasan terpenting bagi kita untuk merayakan Natal.

Setiap tahun, kita pasti selalu merayakan Natal. Di kampung halaman saya di Lahurus-Timor-Indonesia, menjelang hari raya natal, banyak orang berpartisipasi menghias pohon Natal di rumah, Gereja maupun di lingkungan sebagai bagian dari lomba menjelang natal. Pada hari raya Natal, banyak orang pergi ke gereja, ada pula yang bertukar kado, makan bersama, dan merayakannya dengan cara yang sederhana tetapi memiliki makna yang luar biasa. Sejak kemarin, saya mengirim ucapan selamat Natal ke banyak teman melalui email, WhatsApp dan line. Saya kira, setiap orang termasuk kita semua yang hadir saat ini memiliki cara tersendiri dalam merayakan Natal. Namun, ijinkan saya untuk menjelaskan arti sesungguhnya dari Natal.

Di hadapan anda, ada sebuah kendang natal. Lihatlah kandang natal itu. Ada apa dengan kandang itu?  Sesungguhnya, Tuhan yang menciptakan langit dan bumi tinggal bersama kita dalam sosok seorang bayi mungil yang tidur di palungan.

Lalu, ingatlah sekilas tentang persitiwa seputar kelahiran Yesus. Orang-orang yang muncul dalam kisah kelahiran Yesus adalah orang-orang biasa dan sederhana bahkan berada dalam keadaan miskin. Maria dan Yusuf adalah orang-orang tak berdaya yang datang dari pedesaan dan tidak bisa menyewa penginapan untuk melahirkan Yesus. Banyak pintu rumah di Betlehem tertutup bagi mereka. Gembala juga merupakan peringkat terendah dalam masyarakat saat itu. Di sini, kelahiran Yesus memberi kegembiraan, harapan dan keberanian untuk hidup bagi orang miskin dan menderita. Semakin miskin hidup mereka, Yesus pun semakin menjadi Bintang Harapan yang istimewa bagi mereka.

Terkait peristiwa Natal, saya juga teringat akan  ungkapan Mother Theresia pada  tanggal 25 Desember dalam “Catatan Harian Mother Thresia” yang pernah saya baca sekitar tahun 2003 ketika saya masih di seminari. “Pada Hari Natal, kita melihat Yesus sebagai bayi kecil yang lemah dan miskin. Dia datang untuk mencintai dan dicintai. Lantas, apa yang harus dibuat dalam konteks kehidupan dewasa ini? Cintailah suamimu, istrimu, orang tuamu, anak-anakmu, saudara/imu, orang-orang di sekitarmu dan orang-orang miskin, Yesus ada di dalam setiap orang. Marilah kita berkumpul di sekitar palungan hina di Betlehem, dan marilah kita bertekad untuk mengasihi Yesus dalam setiap orang yang kita jumpai setiap hari.”

Kata-kata Mother Theresia mengingatkan kita bahwa Natal sebenarnya adalah hari untuk berbagi kasih. Tidak ada seorang pun yang pantas untuk dilupakan. Tidak ada seorang pun yang pantas untuk diabaikan. Seperti Tuhan mencintai kita, kita harus saling mencintai, hidup berdampingan dalam damai setiap hari. Saya pikir inilah makna Natal bagi kita.

Di Jepang, lagu-lagu Natal mulai diperdengarkan sekitar bulan November. Bagi kebanyakan orang, Natal adalah kebiasaan berkumpul, makan, dan memberi hadiah. Yang pasti, acara seperti ini sangat menyenangkan. Tetapi bagi kita orang Kristen, kita harus merayakan Natal yang sebenarnya. Setelah lebih dari 2000 tahun, kita juga dapat berpartisipasi menjadi duta kasih Tuhan.

Kita semua yang berkumpul saat ini dan di sini bisa merenungkan peristiwa di sepanjang tahun yang hampir usai. Kita bisa berbagi rasa sakit, duka dan kebahagiaan secara bersama. Namun, ada banyak orang di dunia yang ingin merayakan Natal tetapi tidak bisa. Ada orang yang menggigil kedinginan, tanpa makanan. Karena itu, berdoalah untuk kebahagiaan mereka. Jangkaulah mereka dengan cinta dan kedamaian.

Saya ingin Anda tetap peduli pada orang lain, memikirkan kebahagiaan orang lain, dan membuat orang bahagia. Melalui Misa Natal hari ini, kita berdoa agar dapat berjalan di jalan kasih dan damai bersama bayi Yesus di kandang Betlehem. Sebelum anda pulang ke rumah, saya ingin Anda melihat wajah Yesus yang terbaring di kandang natal ini, lalu rasakanlah ikatan iman yang anda miliki dengan Tuhan.

Damai Tuhan Menyertai.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

常に心を神様に向けて生きる-TURN YOUR HEART TO GOD

神様の招きに答える-ANSWERING GOD'S INVITATION

行動を伴わない信仰は信仰ではない-FAITH WITHOUT WORKS IS ESSENTIALLY DEAD