神様の律法-TENTANG HUKUM TUHAN

 


神様の律法

(マタイ、5.2022a27283334a37)

皆さん今日の福音書も引き続き、山上の説教の一部です。山上の説教全体を見れば、神様が望まれる人間の生き方を、愛という一点に集中させる「愛による完成の道」を説いています。また、人間の力ではなく、神様への信頼の内に神様のみ旨を果たす「神様による完成の道」だと教えています。

今日の福音書の中で、イエス様は律法について次のように仰いました。「私が来たのは律法や預言者を廃止するためだ、と思ってはならない。廃止するためではなく、完成するためである。」

イエス様の時代のユダヤ人、特にファリサイ派や律法学者は熱心に律法を学び、守ることこそ、神様に従う道であると信じていました。そして、それを貫くために死に至るような罰を与えました。イエス様は決して律法や預言者を否定しませんでしたがイエス様の律法に対する態度は、律法学者やファリサイ派の態度とは明らかに違っていました。

つまり、彼らは掟の文字を守っても、掟の心を忘れていたからです。例えば「殺してはならない」という掟は理解していても、それが「兄弟に腹を立てる」「ばかと言う」「愚か者と言う」ことが、それらと実は繋がっていることを理解していなかったのです。

「殺す」とは外面的に「殺す」ことだけではありません。例え人を殺さなくても、憎んだり侮辱したり、差別やいじめによって、十分に人の心を苦しめるのです。それは「殺す」ことと同じ痛みです。

それに対して、イエス様は弟子達に自分が教えた律法を真摯な気持ちで理解するよう教えました。全ては神様から愛を受けた体験から始まります。掟の実現とは人に対してその愛を分かち合うことです。愛の法則は、敵とみなされる人々がもはや存在しなくなるまで、全ての人間を愛しなさいということを意味します。イエス様はあくまでも、人の一生を律法の光、特に「愛」に貫かれていると説いておられます。

今日の福音書を通して、私達も自分自身に問いかけてみましょう。私は、他人に対して不当な言葉や不適切な言葉をかけているでしょうか。ほとんどの人は、ご自分はほぼ正しい言葉や態度で生きていると答えると思います。でも本当にそうでしょうか。残念ながら私達は相手の心の底まで理解することが出来ません。うっかり他人を非難し、卑下しても気が付かない時があります。もしあなたが掟に従って正しい事を言ったとしても、相手を傷つけることがあるということを心に留めておいていただきたいと思います。

私達は日常生活の中で、お互いを尊重し合う必要があります。そうすれば、誰も私たちの生活から排除されたと感じることはないでしょう。皆さん、イエス様の求めている生活、愛を貫く生活を続けていきましょう。

ところで、数日前、トルコとシリアで壊滅的な地震がありました。今回の震災により、約28000人以上が亡くなりました。全てを失って前に進めない人達、希望を失った人達がたくさんいます。今こそ、神様が望まれる人間の生き方を、「愛による完成の道」のために、今私達は彼等のために何ができるのか考えていただきたいと思います。そして被災者や亡くなられた人たちのための祈りを続けていただきたいと思います。私達の支援と祈りが、彼らに新たな希望をもたらすことができますように。ご一緒に黙想いたしましょう。

主の平和

 

TENTANG HUKUM TUHAN

 

Saudara/i sekalian yang terkasih dalam Kristus. Injil hari ini merupakan bagian dari Khotbah di Bukit. Kalau kita melihat dan menganalisa keseluruhan dari Khotbah Yesus di Bukit itu, Yesus mengajarkan kepada kita tentang “Jalan Kasih”. Hemat saya, jalan kasih yang diajarkan Yesus ini sangat sempurna. Sebab meliputi jalan kasih kepada Tuhan dan jalan kasih kepada sesama. Yesus juga mengajarkan kita untuk selalau mengandalkan Tuhan dalam hidup kita.

Dalam Injil hari ini, Yesus mengungkapkan pandangan yang berbeda tentang Hukum Taurat. Pertama-tama Ia mengatakan bahwa “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, tetapi untuk menyempurnakannya.”

Pada zaman Yesus, orang-orang Yahudi terutama orang-orang Farisi dan ahli Taurat percaya bahwa “cara untuk mengikut Tuhan adalah dengan tekun mempelajari dan menaati Hukum Taurat”. Karena itu mereka tak segan-segan menjatuhkan hukuman yang serius ketika ada orang yang melanggar hukum Taurat. 

Yesus tidak pernah menyangkal hukum Taurat atau kitab para nabi. Tetapi Yesus memberikan pandangan yang berbeda terhadap hukum Taurat. Hal itu disebabkan karena meskipun orang-orang itu menaati Hukum Taurat, mereka melupakan inti dari Hukum Taurat itu sendiri. Misalnya meskipun mereka memahami hukum “Jangan membunuh”, mereka tidak menyadari bahwa hukum tersebut sebenarnya berhubungan dengan “marah kepada orang lain, menyebut orang lain sebagai orang yang bodoh dan tidak tahu apa-apa” dan lain sebagainya.

Sebenarnya membunuh bukan hanya tentang “membunuh” secara lahiriah. Meskipun mereka tidak membunuh orang lain secara fisik, acapkali mereka membunuh orang lain secara mental. Acapkali mereka membenci, menghina, mendiskriminasi orang lain yang berbeda paham dengan mereka. Perlu diingat bahwa sebenarnya rasa sakit yang ditimbulkan oleh sikap kita itu, sama pilunya dengan membunuh. Itulah salah satu alasan, mengapa Yesus memberikan pandangan yang berbeda tentang hukum Taurat.

Pada hari ini Yesus mengajarkan kita untuk memahami hukum yang diajarkan-Nya dengan cara yang berbeda. Pemahaman akan hukum yang diajarkan Yesus ini dimulai dengan pengalaman menerima kasih dari Tuhan. Realisasi dari hukum baru ini adalah berbagi kasih dengan orang lain. Hukum kasih berarti bahwa kita harus mengasihi semua orang tanpa kecuali, hingga tidak ada lagi musuh bagi kita. Yesus mengajarkan bahwa sebenarnya kehidupan seseorang seharusnya selalu diterangi dan dibimbing oleh cahaya kasih tanpa adanya sekat-sekat tertentu.

Injil hari ini sebenarnya mengajak kita untuk mengintrosepksi diri kita sejenak. Apakah selama ini kita bersikap secara tidak adil atau tidak pantas kepada orang lain? Mungkin kebanyakan orang akan mengatakan bahwa selama ini ia menjalani hidup dengan sikap dan tindakan yang benar. Tetapi, benarkah demikian? Sayangnya, kita tidak dapat memahami kedalaman hati orang lain. Acapkali secara tidak sengaja kita mengutuk dan merendahkan orang lain. Saya ingin anda memahami bahwa meskipun anda mengatakan hal yang benar menurut Kode Etik tertentu, di satu sisi anda tetap dapat menyakiti hati orang lain.

Oleh karena itu, kita harus saling menghormati satu sama lain. Dengan demikian, tidak akan ada lagi pihak yang merasa dikucilkan dalam kehidupan kita. Marilah kita semua berusaha mewujudkan kehidupan yang diinginkan Yesus yakni kehidupan kasih. Bukankah orang lain juga adalah bagian dari hidup kita?

Beberapa hari yang lalu, terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat di Turki dan Suriah. Sekitar lebih dari 28.000 orang meninggal akibat gempa bumi ini. Selain itu, ada banyak orang yang kehilangan harapan karena telah kehilangan segalanya. Sekaranglah saatnya untuk merenungkan dan memikirkan apa yang bisa kita perbuat untuk mereka. Marilah kita mengingat mereka semua dengan doa yang ikhlas. Semoga dukungan dan doa kita dapat memberikan harapan baru bagi mereka.

Damai Tuhan Menyertai

 

 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

常に心を神様に向けて生きる-TURN YOUR HEART TO GOD

神様の招きに答える-ANSWERING GOD'S INVITATION

行動を伴わない信仰は信仰ではない-FAITH WITHOUT WORKS IS ESSENTIALLY DEAD