神様との出会いの実り-BUAH PERJUMPAAN DENGAN TUHAN

 

神様との出会いは実り

マタイ17.1-9

皆さん、今日は四旬節第2主日です。古代からの伝統に従い、毎年「イエス様の変容」の場面が読まれます。山の上でイエス様の姿が光り輝いた、この変容の出来事は、ただ単に「偶然ある時、イエス様の栄光の姿が現された」のではなく、「イエス様が受難と死を受けることになる栄光の姿が前もって示された」という出来事です。ここには、「イエス様の受難・死・復活にあずかる」という四旬節全体の根本的なテーマが示されています。

今日の福音ではイエス様は12人の弟子の中からペトロ、ヤコブ、ヨハネの三人を選び、高い山に登って祈りました。そこに、旧約聖書の預言者であるモーセとエリヤが現れました。すると、イエス様の顔が変わり、姿はこの世のものではない純白の輝きに包まれました。イエス様はモーセとエリヤとご自分の最期の時のことについて語り合いました。その中で、イエス様は御父の深い愛、託された使命を感じられたのだと思います。

三人の弟子は、イエス様たちの会話を全く理解出来なかったものの、神様の存在を目の前で感じて、畏敬の念で心がいっぱいになりました。そして、御父の「これは私の愛する子、私の心にかなう者。彼に聞け」という声が響きました。三人の弟子は御父の「彼に聞け」と言われた言葉に恐れながら耳を傾けました。

この出来事からの学びは、イエス様の声と呼びかけを聞くということです。神様と出会う者は新たに使命を与えられます。人間は新たに生まれ変わり、新しい使命と共に、自分の中の心の変化を感じることができるでしょう。それこそが変容です。神様との出会いや神様に与えられた使命を感じることこそが神様の声を聞くと言うことだと思います。

私も司祭になろうと決心した時、祈りと黙想、聖書を読むことで、神様と向き合い、神様の御意志をよく聞きました。そして、私は神様と共に体験したことの実りを1人でも多くの人に伝え、自分が受けた恵みを分かち合いたいと思って司祭になりました。神様に出会った弟子達も、イエス様の変容を目にして、信仰を固めて、後に来る幸せを信じ、その幸せを多くの人と分かち合いたいと思ったのではないでしょうか。

もう一つの学びは、イエス様が素直に御父が定めた苦難に満ちた運命を受け入れられたという事です。神の子でありながらも苦しむしもべの姿で、その道を歩まれました。ここにこそ「イエス様の愛の姿」があると思います。

私達は色々な悩みや苦しみ、悲しみの中で生きています。ですが、イエス様と共に生き、イエス様の十字架を思い出すなら、私達は幸いです。神様とかかわりを感じれば感じるほど、私達の祈りは深まります。深まっていけば、イエス様が変容された様に、私達もいい顔、いい心に変容できるのではないでしょうか。私達も神様を身近に感じることができるまで祈り続けましょう。

私達は日常生活の中で、生活苦、病気、不正など、物質的・精神的に苦しんでいる多くの兄弟と出会います。これらの兄弟に、神様と共に体験したことの実りを伝え、受けた恵みを分かち合うよう招かれています。私達がイエス様の言葉を耳にし、これを理解して心に保ち行動することで、この言葉は成長します。そして言葉が実となってその幸せを多くの人と分かち合えるのです。

私はトルコやシリアでの地震または戦場に生きる人達の状況に心を寄せていると、マザーテレサの言葉を思い出しました。それは「沈黙の実りは祈り、祈りの実りは信仰、信仰の実りは愛、愛の実りは奉仕、奉仕の実りは平和」です。平和を求める心が世界に広がりますように心を一つにして神様に祈りを捧げましょう。イエス様の声に耳を傾けて、ご自分の心がどのように変容するかを体験していただきたいと思います。神様に愛された子である喜びと輝きが、一人一人の内にもありますように祈ります。

 

BUAH PERJUMPAAN DENGAN TUHAN

Matius 17.1-9

Ibu/bapak saudara/i yang terkasih dalam Kristus. Hari ini kita memasuki Hari Minggu Kedua Prapaskah. Sejak dahulu, kisah Transfigurasi Yesus selalu dibacakan setiap hari Minggu Kedua Prapaskah. Kisah Transfigurasi ini tidak dipahami secara gampang sebagai sosok Yesus yang bersinar dan berkilauan di atas gunung Tabor, tetapi lebih  merupakan sebuah peristiwa yang “meramalkan sosok Yesus yang mulia itu harus mengalami sengsara dan wafat”.

Dalam Injil hari ini, Yesus memilih tiga dari dua belas murid-Nya yakni Petrus, Yakobus dan Yohanes. Yesus mengajak mereka bertiga untuk mendaki puncak Tabor dan berdoa. Di sana, Yesus bertemu dengan nabi Musa dan Elia. Kemudian wajah Yesus berubah dan sosoknya bermandikan cahaya putih yang berkilauan. Yesus mendiskusikan kisah hidup-Nya dengan Musa dan Elia. Di sini, Yesus merasakan kasih Bapa yang begitu mendalam dan segera menjalankan misi yang dipercayakan kepada-Nya.

Meskipun ketiga murid sama sekali tidak dapat memahami percakapan Yesus, Musa dan Elia, namun mereka mampu merasakan kehadiran Tuhan. Hati mereka dipenuhi dengan rasa kagum yang luar biasa. Kemudian terdengarlah suara, “Inilah Anak yang Kukasihi, yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan. Dengarkanlah Dia”. Mereka sangat ketakutan kala mendengarkan suara itu. Namun Yesus menjangkau dan meminta mereka supaya tidak boleh takut terhadap apa yang didengarkan tadi.

Berdasarkan kisah ini, hemat saya ada dua hal yang bisa kita pelajari. Pertama, kita harus mendengarkan suara panggilan Yesus. Lantaran, siapa saja yang berjumpa dengan Tuhan dan mendengar suara panggilan-Nya akan diberi misi baru. Kala seseorang berjumpa dengan Tuhan, ia akan dilahirkan kembali dengan suatu semangat baru. Dengan semangat baru itulah ia mampu menjalani misi baru yang dipercayakan kepada-Nya. Saya kira, itulah yang dimaksud dengan transformasi. Transformasi adalah berjumpa dengan Tuhan, mendengarkan bisikan suara Tuhan, berdialog dengan Tuhan, merasakan dan siap menjalankan misi yang Tuhan berikan kepadamu.

Sejenak, bacaan Injil hari ini pun mengantar saya untuk kembali merefleksikan perjalanan hidup saya. Ketika saya memutuskan untuk menjadi seorang imam dalam SVD,  saya juga benar-benar berefleksi, mengambil waktu sendiri untuk berdialog dengan Tuhan lewat doa dan membaca Alkitab, serta berusaha untuk memahami kehendak-Nya dalam hidup harian saya. Akhirnya saya memutuskan untuk menjadi imam karena saya ingin membagikan buah dari pengalaman saya dengan Tuhan kepada sebanyak mungkin orang dan membagikan anugerah yang saya terima. Saya yakin, bahwa siapa saja yang bertemu dengan Tuhan akan mengalami kebahagiaan tersendiri dan ingin berbagi kebahagiaan itu dengan sebanyak mungkin orang.

Kedua, Yesus berbesar hati tuk menerima takdir penderitaan yang ditetapkan oleh Bapa. Yesus mengambil jalan sebagai seorang hamba yang menderita meskipun Dia adalah Tuhan. Di sinilah kita menemukan “gambaran kasih Tuhan” kepada kita manusia.

Saudara/i yang terkasih dalam Kristus. Acapkali kita menghadapi banyak masalah kehidupan yang membuat kita putus asa dan menangis. Namun, jika kita hidup bersama Yesus dan mengingat hidup kita dengan jalan salib-Nya, kita akan diberkati. Semakin kita merasa terlibat dengan Tuhan, semakin dalam doa-doa kita. Semakin dalam doa-doa kita, kita pun semakin ditransformasikan menjadi murid Tuhan yang baik.

Selain itu, kita pun acapkali bertemu dengan banyak saudara yang menderita entah secara material maupun spiritual. Karena itu kita diundang untuk membagi berkat kepada saudara-saudara yang menderita dengan berkat dan pengalaman perjumpaan kita dengan Tuhan. Bukankah Rahmat Tuhan akan terus bertumbuh dan berbuah kala kita mendengar dan menjawab suara panggilan-Nya, dan terus membagikannya kepada banyak orang?

Ketika merenungkan bacaan Injil hari ini, saya teringat akan kata-kata Mother Theresia yang sangat relevan terhadap dampak bencana gempa bumi di Turki dan Suriah serta mereka yang tinggal di kamp- kamp pengungsian akibat perang. Demikian kata Mother Theresia. “Buah dari keheningan adalah doa, buah dari doa adalah iman, buah dari iman adalah kasih, buah dari kasih adalah pelayanan, buah dari pelayanan adalah perdamaian”. Marilah kita menyatukan hati kita dan berdoa kepada Tuhan agar damai sejahtera menyebar ke seluruh dunia. Saya juga mengajak anda untuk mendengarkan suara Tuhan dalam hidup setiap hari. Semoga cahaya sukacita sebagai anak yang dikasihi Allah ada di dalam diri kita masing-masing.

TUHAN MEMBERKATI

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

常に心を神様に向けて生きる-TURN YOUR HEART TO GOD

神様の招きに答える-ANSWERING GOD'S INVITATION

行動を伴わない信仰は信仰ではない-FAITH WITHOUT WORKS IS ESSENTIALLY DEAD