イエス様の渇きに心を寄せる-MENANGGAPI RASA DAHAGA YESUS
イエス様の渇きに心を寄せる
ヨハネ4.5-15,19b-26,39a,40-42
皆さん今日の朗読は、古代から伝わる洗礼志願者のための福音朗読の一つで、洗礼志願者がイエス様との出会いを深め、信仰の決断をするのを助けるために選ばれた箇所です。洗礼をすでに受けておられる方も是非、洗礼を頂いた時の事を思い出しながら聞いて頂きたいと思います。
今日の第1朗読では、エジプト脱出後、荒れ野でイスラエルの民がどのように渇きをいやしたかが、語られました。モーセは神様に叫び、祈り、水の奇跡が行われ、人々はいやされました。水はまさに命のシンボルとなりました。
第2朗読の中で使徒パウロは、私達の心に与えられる聖霊について語りました。私達は主イエス・キリストによって神様との間に平和を得ています。そして信仰によって今の恵みに導かれ、神の栄光にあずかる希望が与えられます。私達は渇き求めるように神様の愛を求めるのです。それは信仰によってこそ満たされると思います。
今日の福音書ではサマリアの女性とイエス様の出会いが描写されています。旅に疲れたイエス様は水を汲みにきたサマリアの女性に、「水を飲ませてください」と仰いました。
これを聞いて女は非常に驚きました。なぜなら、イエス様はユダヤ人で、サマリア人の女に話しかけられたからです。イエス様の時代、サマリア人はユダヤ人からは当然のように差別されていました。しかし,イエス様は彼女に対して「水を飲ませてください」と言って彼女と関わり持ちました。それは「あなたも渇くし、私も渇く」という身分の垣根を超えた連帯感を表しているように感じます。
この女性はイエス様と会話を交わす内に、自分と話している男性がメシアーキリストであると気づきます。彼女はイエス様を心から敬い、信仰への道を歩み始めます。そして町へ行き人々にイエス様の教えを広めました。私はこれこそが洗礼の恵みであり、洗礼を受けた者の福音を伝えるという使命であると思います。
イエス様は彼女と出会うために、一人の喉の渇いた旅人となってくださいました。イエス様はけっして、私達が訪ねてくるのをただ黙って待っておられるお方ではありません。疲れ果てた私達の傍らに座り、「水を飲ませてください」と頭を下げてお願いしてくださるお方です。
どうぞ皆さんも「水を飲ませてください」と私達にお尋ねくださるイエス様の声を聞き取っていただきたいと思います。もし水を求められる神様のお声を聞いたら、神様に水と共に、自らの信仰を捧げてください。イエス様はけっして渇くことのない命の水を私達に与えてくださいます。
今日のテーマである「渇き」は多くの聖人達の生き方に大きな影響を与えました。小さき聖テレジアは「イエス様には愛がとてもお入用なのです。渇き切っていらっしゃるので、喉を潤すたった一滴の水でもいいからと待っておられます」と手紙に書きました。彼女は「イエス様の渇き」に応える細やかな気遣いを大切にしていました。
イエス様の渇きに気づくことで、私達はもっとイエス様に近づき、信仰によって心が愛で潤います。どうぞ、ご自分の洗礼を思い出しながら、イエス様の渇きを満たすように努めましょう。
主の平和
MENANGGAPI RASA DAHAGA YESUS.
Yohanes 4.5-15,19b-26,39a,40-42
Saudara-saudari yang terkasih. Hari ini kita memasuki Hari Minggu
Prapaskah ke-3. Bacaan-bacaan hari ini dipilih untuk membantu para calon baptis
memperdalam perjumpaan mereka dengan Yesus dan membuat keputusan yang tepat
untuk mengikuti Yesus atau tidak. Bacaan hari ini juga mengajak semua orang
yang telah dibaptis, untuk mengingat kembali saat-saat pembaptisannya.
Bacaan pertama hari ini menceritakan kepada kita tentang bagaimana
bangsa Israel melepas dahaga di padang gurun setelah keluar dari Mesir. Saat
itu, Musa berseru kepada Tuhan, berdoa da mukjizat munculnya air pun terjadi.
Seketika bangsa Israel pun melepaskan dahaga mereka. Di sini, air menjadi
simbol kehidupan bagi makhluk hidup.
Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus berbicara tentang Roh Kudus yang
dianugerahkan ke dalam hati kita. Kita memiliki damai sejahtera dengan Allah
melalui Tuhan Yesus Kristus. Dan oleh iman kita dituntun untuk menerima kasih
karunia dan diberi pengharapan akan kemuliaan Allah. Kita mencari kasih Allah
saat kita haus akan kasih itu. Hanya dengan iman kita dapat diselamatkan.
Injil hari ini menceritakan kepada kita tentang pertemuan antara
perempuan Samaria dan Yesus. Yesus yang lelah karena perjalanan-Nya, meminta
perempuan Samaria, yang datang untuk menimba air, untuk memberi-Nya minum.
Perempuan itu sangat terkejut mendengarnya. Hal ini dikarenakan
Yesus adalah seorang Yahudi dan Dia berbicara kepada perempuan Samaria
tersebut. Pada zaman Yesus, orang Samaria memang didiskriminasi oleh orang
Yahudi. Tetapi Yesus membuka diri, berdialog dengan sangat baik dengan wanita
itu. Yesus berkata kepadanya, “Berilah Aku minum”. Hal ini tampaknya
mengekspresikan solidaritas yang melampaui batas-batas status, layaknya “engkau
dan saya haus” dan harus segera mendapatkan minuman.
Ketika wanita ini berbicara dengan Yesus, ia menyadari bahwa orang
yang diajaknya berbicara adalah Mesias-Kristus. Dia mulai memberi respek terhadap
Yesus dengan segenap hatinya dan berjalan di jalan iman. Dia kemudian pergi ke
kota dan menyebarkan ajaran Yesus kepada orang-orang. Saya percaya bahwa inilah
anugerah baptisan dan misi orang yang telah dibaptis untuk membagikan Injil.
Hari ini, Yesus menjadi seorang musafir yang haus setelah letih
dalam perjalanan. Ia lalu bertemu dengan orang Samaria itu. Sebagai catatan,
orang Samaria itu ternyata selama ini juga mencari Mesias-Sang Penyelamat. Di
sini, Yesus tidak pernah menjadi orang yang hanya menunggu kita dalam
keheningan untuk datang dan berdialog dengan-Nya. Yesus adalah Tuhan yang duduk
di samping kita dan selalu membuka dialog dengan kita dalam setiap situasi
hidup. Apakah kita peka dengan hal ini?
Hari ini, saya ingin anda mendengarkan suara Yesus, yang meminta “Berilah
Aku minum”. Jika engkau mendengar suara Tuhan meminta air, berikanlah air itu
dan imanmu kepada-Nya. Sebaliknya di saat yang sama, Yesus akan memberikan kita
air kehidupan, yang tidak akan pernah membuat kita merasa haus lagi.
Bacaan hari ini telah memberikan pengaruh yang besar dalam
kehidupan banyak orang kudus. St Theresa berkata: “Yesus sangat membutuhkan
kasih. Dia sangat haus dalam perjalanan itu, sehingga Dia meminta setetes air
untuk memuaskan dahaga-Nya”, tulisnya dalam sebuah surat. Beliau sangat memberi
perhatian terhadap setiap detail untuk menanggapi dahaga Yesus.
Dengan berfokus pada dahaga Yesus, kita semakin dekat dengan-Nya
dan hati kita pun akan selalu disirami dengan kasih yang tak berkesudahan melalui
iman. Sebab Dialah sumber air yang menghidupkan dahaga kita.
Damai Tuhan Menyertai.
Comments
Post a Comment