悔い改めよ。天の国は近づいた (BERTOBATLAH, SEBAB KERAJAAN SURGA SUDAH DEKAT!)

 

「悔い改めよ。天の国は近づいた」

(マタイ3.1-12

皆さん、今日私は一つのインドネシアのティモール島の民話についての話から始めたいと思います。昔、天と地の距離はとても近かったと言われていました。ある時、一本の背の高い竹が天に届きました。そして、その竹は天と地の間に梯子のように成長しました。その梯子は、神様が地上に降りてくるために使われました。そして人間が天に昇るためにも使われました。

神様が地上にお立ちになると、人間に梯子を絶対に傷つけてはならないと仰いました。しかし、ある時一人の悪い人が梯子を壊してしまいました。するとその梯子はバラバラになって地面に落ち、天は高く跳ね上がってしまいました。それ以来、ティモール島の人達と神様を結ぶ梯子はなくなってしまったのです。

この民話はティモールの人達にとって、今でもとても大切な意味があります。この民話では当初、神様と人間の関係は非常に緊密で良好であったことを示しています。しかし、人間の欲望のために、人間と神様の美しい関係が壊れてしまいました。その時からティモールの人達は、この民話を通して罪とは何かを学び、悔い改めの大切さを心掛けるようになりました。

罪とは、神様と人間との間に生じた「ずれ」つまり、人間が神様に背を向けることです。つまり、神様に反する言葉、行い、また理性に対する逆らいです。そういう行為が、いつの間にか私達の互いの間にも「ずれ」を作ってしまうのかもしれません。

私達は日常生活の中で、自分の悪が明るみに出ることをとても恐れます。時々、私達は罪に蓋をして、必死に罪を覆い隠そうとします。自分の罪を認めたくない、見たくないのです。しかし、罪を罪で覆い隠そうとするなら、私達は罪から離れるどころか、罪にどんどん縛られていくのではないでしょうか。

皆さん、今日の福音書では、洗礼者ヨハネが預言者イザヤの呼びかけを繰り返し、救い主イエスを歓迎します。洗礼者ヨハネは「悔い改めよ。天の国は近づいた。主の道を整え、その道筋をまっすぐにせよ」と叫び続けました。

洗礼者ヨハネが民衆に求めたのは「悔い改め」です。「悔い改め」とは「犯した罪や過ちを反省し、まじめに生きる決意をする」という意味です。それは単なる「改心」というよりも、「神様に心を向け直すこと」「主に立ち返る」事だと思います。つまり、「悔い改める」とは、180度方向転換をすることです。罪に背を向けるのではなく、自分の罪と向き合うことです。

悔い改めの大切なことは、「悔い改めにふさわしい実を結ぶこと」、「良い実を結ぶこと」です。洗礼者ヨハネが求めたことは、具体的な生活の改善でした。それはそれぞれの人が自分の置かれた生活の場の中で、愛と正義を行うことだったのだと思います。

悔い改めによって、私達と神様との関係は回復されます。愛と正義、そして感謝の気持ちを持って神様の存在を歓迎することで、私達の信仰生活の道をまっすぐにしましょう。道は私達の心の中、私達の家族の中、私達の周りにあります。 敵意、憎しみ、プライドなどによってねじまげられた道は、滑らかにされ、整えられなければなりません。

 皆さん、今日のミサと福音を通して、主イエスの誕生を祝う準備するために、心の道を清らかにしましょう。

主の平和

 

BERTOBATLAH, SEBAB KERAJAAN SURGA SUDAH DEKAT!

Saudara/i terkasih, saya ingin mengawali renungan singkat pada hari ini dengan sebuah cerita rakyat dari Timor Barat. Dikisahkan bahwa dahulu kala jarak antara langit dan bumi sangat dekat. Pohon-pohon bambu yang tinggi di daerah itu menyentuh langit. Antara langit dan bumi, terdapat sebuah tangga. Tangga itu digunakan sebagai jalan bagi Tuhan untuk turun ke bumi dan jalan bagi manusia untuk naik ke langit. Kala itu, Tuhan mengatakan kepada manusia supaya tidak boleh merusak tangga itu. Akan tetapi, pada suatu waktu, ada seorang anak manusia yang jahat merusakkan tangga itu. Tangga itu jatuh ke tanah dan langit pun melenting tinggi seperti sekarang ini. Sejak saat itu, terputuslah tangga yang menghubungkan manusia dengan Tuhan.

Hingga saat ini cerita itu masih memiliki arti penting bagi masyarakat Timor Barat. Cerita rakyat ini menunjukkan bahwa pada awalnya hubungan antara Tuhan dan manusia sangat baik dan dekat. Namun, karena nafsu manusia, hubungan yang indah antara manusia dan Tuhan menjadi rusak. Dari cerita ini, orang Timor Barat belajar apa itu dosa dan menjadi sadar akan pentingnya pertobatan.

Dosa adalah kesenjangan antara Tuhan dan manusia. Kesenjangan itu terjadi ketika manusia berpaling dari Tuhan. Dengan kata lain, dosa adalah perkataan dan perbuatan yang bertentangan dengan Tuhan. Entah manusia sadar atau tidak, Tindakan yang bertentangan semacam itu akan menciptakan kesenjangan antara manusia dengan Tuhan maupun antara manusia dengan manusia.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, acapkali kita merasa takut bahwa dosa atau kejahatan kita akan terungkap di hadapan publik. Tidak heran, kita berusaha menutup-nutupi kejahatan yang kita lakukan. Kita tidak mau merenungkan dan mengakui tindakan kita di hadapan Tuhan. Jika kita menutupi diri dengan dosa, bukankah kita akan menjadi budak dosa?

Dalam Injil hari ini, Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan mengulangi seruan nabi Yesaya bagi segala bangsa untuk menyambut Yesus Sang Juruselamat. Yohanes Pembaptis berseru: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat. Persiapkanlah jalan untuk Tuhan dan luruskanlah jalan bagi-Nya".

Hal yang dituntut oleh Yohanes Pembaptis saat itu adalah pertobatan. Bertobat berarti merenungkan kesalahan yang dilakukan selama ini untuk berbalik kepada Tuhan dan membangun komitmen untuk hidup lebih baik ke depan. Dengan kata lain, bertobat berarti berbalik 180 derajat dari perbuatan dosa yang selama ini kita lakukan.

Hal yang penting tentang pertobatan adalah menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan, atau menghasilkan buah yang baik dalam hidup. Dengan kata lain, hal yang menjadi fokus utama dalam pertobatan adalah pembaharuan hidup yang nyata. Melalui pertobatan, hubungan kita dengan Tuhan dipulihkan.

Seturut seruan Yohanes Pembabtis hari ini, marilah kita meluruskan jalan hidup kita untuk menyambut kehadiran Sang Juru Selamat. Kita meluruskan jalan hidup kita dengan jalan tobat, kasih, keadilan dan rasa syukur. Tak perlu bertanya dan menengok jauh-jauh "di manakah jalan itu"? Sesungguhnya, jalan itu ada di dalam hati kita, di dalam keluarga kita dan di sekitar kita. Jalan yang dipelintir oleh permusuhan, kebencian dan kesombongan harus dihaluskan dan dipersiapkan. Melalui perayaan dan bacaan Injil hari ini, marilah kita membersihkan jalan hidup kita agar kita mampu menyambut perayaan Natal dengan hati yang gembira.

 

Berkat Tuhan menyertai


Comments

Popular posts from this blog

常に心を神様に向けて生きる-TURN YOUR HEART TO GOD

神様の招きに答える-ANSWERING GOD'S INVITATION

行動を伴わない信仰は信仰ではない-FAITH WITHOUT WORKS IS ESSENTIALLY DEAD